GOMBONG – Sebanyak 21 warga Desa Sidoharum Kec. Sempor turut diundang dalam penyuluhan Pemberdayaan Pasien dan Keluarga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), Kamis (28/12). Kegiatan yang berlangsung di balai Desa Sidoharum itu, merupakan rangkaian dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Gombong dengan menggandeng pihak Puskesmas 1 Sempor. Kegiatan sosialisasi dihadiri jajaran pemeritahan desa, tokoh masyarakat, kader, perwakilan masyarakat dan mahasiswa.

Ketua panitia kegiatan Isnaeni Nur Rahmadani menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada warga tentang pemberdayaan edukasi pentingnya perawatan ODGJ. Selain itu Isnaeni juga menyampaikan hasil pengkajian awal deteksi dini kesehatan jiwa keluarga yang dilakukan mahasiswa selama bulan November 2017 sejak tiba di Desa Sidoharum dengan hasil dari 1177 kepala keluarga kedapatan yang mengalami gangguan jiwa sebanyak 28 orang. “ Data ini lah yang melatarbelakangi terselenggaranya kegiatan ini” ucap Isnaeni.

Kepala Desa Sidoharum Sukirno menyambut baik kegiatan penyuluhan Pemeberdayaan pasien dan keluarga ODGJ Stikes Muhammadiyah Gombong dan menyampaikan, dari data yang diperoleh mahasiswa agar dapat diolah dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan warganya. Atas nama Pemerintahan desa beliau juga mengucapkan terimaksih dan siap mendukung kegiatan tersebut tegasnya.

Ikut memberikan sambutan perwakilan Puskesmas Sempor 1 Bp. Hartono, S.Kep.Ns “Kami mengharapkan kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintahan desa, petugas kesehatan, mahasiswa dan masyarakat dalam menjalankan program kesehatan jiwa sehingga dapat menjadikan warga Desa Sidoharum sehat Jiwa dan meningkat derajat kesehatannya,” ujar Hartono. Selain itu beliau juga berharap tidak ada lagi masyarakat yang menyebut ODGJ dengan sebutan orang gila (gemblung) karena orang dengan gangguan jiwa wajib diperlakusan secara manusiawi yang tidak hanya butuh obat akan tetapi butuh sentuhan dan perhatian keluarga tegas beliau.

Dosen Koordinator Keperawatan Jiwa STIKes Muhamamdiyah gombong Ike Mardiyati, A. M.Kep. Sp. Kep. Jiwa sekaligus pembicara utama penyuluhan memaparkan Upaya Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa diantaranya pemberdayaan keluarga ODGJ, peran kader dilingkungan setempat, pemerintahan desa dan pihak Puskesmas. Selain itu pembicara juga menyampaikan data primer Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen per 2017 terdapat 2842 orang dengan gangguan jiwa 78 diantaranya sudah dirawat di RSJ Magelang. Dengan data tersebut hanya sebagian kecil yang sudah tertangani dengan baik oleh karena itu perlu adanya penanganan dini terhadap gejala awal penyakit jiwa. Seperti disampaikan pembicara “keluarga ODGJ sebaiknya mampu mengamati dan melaporkan ke kader, pemerintahan desa atau puskesmas setempat apabila ada salah satu anggota keluarga yang terindikasi gejala gangguan jiwa agar dapat ditangani lebih dini’. Ike menambahkan “orang dengan gangguan jiwa boleh diikat kalau sedang mengamuk akan tetapi dengan cara yang benar tanpa menciderai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan “imbuh Ike”.

Tindak lanjut kegiatan ini akan dilaksanakan di bulan Januari 2018 minggu ke- 2 melakukan kegiatan terapi aktifitas keluarga (TAK) pada pasien ODGJ di Puskesmas Sempor 1 dilanjutkan minggu ke- 3 dan ke-4 home fisit pada keluarga ODGJ. Diakhir kegiatan melakukan pelaporan dan rencana tindak lanjut pendelegasian kepada perawat program jiwa Puskesmas Sempor 1. Penyuluhan ditutup dengan sharing dan tanya jawab dengan peserta termasuk keluarga dan pasien ODGJ dan foto bersama.