Baitul Arqam RS PKU Muhammadiyah Petanahan
Baitul Arqam adalah suatu bentuk Pembinaan di Muhammadiyah yang berorientasi pada pembinaan ideologi keislaman dan kepemimpinan. Tujuan kegiatan Baitul Arqam adalah untuk meningkatkan pemahaman keislaman, menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan anggota persyarikatan dalam melaksanakan misi Muhammadiyah.
PKU Muhammadiyah Petanahan di Bulan Ramadan tahun 1444 H atau tahun 2023 Miladiah menyelenggarakan Baitul Arqam yang terbagi kedalam 2 gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan Selasa dan Rabu tanggal 28-29 Maret atau tanggal 6 dan 7 Ramadan 1444 H. Sedangkan gelombang kedua akan diselenggarakan tanggal 30-31 Maret 2023 yang bertepatan dengan tanggal 8 dan 9 Ramadan ..Baitul Arqam diikuti oleh para pegawai RS PKU Petanahan yang pada Baitul Arqam sebelumnya belum ikut.
Bapak Puji Handoko S.Ag M.Pd sebagai ketua bidang Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah ( PDM ) Kebumen Dalam session Tuntunan Ibadah Praktis pada gelombang pertama hari kedua menjelaskan tentang komitmen Muhammadiyah dalam urusan Ibadah yang belliau kutip dari Matan Keyakinan dan Cita cita Hidup Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia..dan mneyampaikan juga bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
Beliau yang juga Dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Gombong juga menjelaskan tentang pengertian Ibadah sesuai Tarjih Muhammadiyah
اَلْعِبَادَةُ هِيَ اَلتَّقَرُّبُ إِلىَ اللهِ بِإِمْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ وَالْعَمَلِ
بِمَا أَذِنَ بِهِ الشَّارِعُ وَهِيَ عَامَّةٌ وَخَاصَّةٌ, فَالْعَامَّةُ كُلُّ عَمَلٍ أَذِنَ بِهِ الشَّارِعُ
وَالْخَاصَّةُ مَاحَدَّدَهُ الشَّارِعُ فِيْهَا بِجُزْئِيَّاتٍ وَهَيْئَاتٍ وَكَيْفِيَّاتٍ مَخْصُوْصَةٍ
Bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah; dengan jalan menta’ati segala perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan meng’amalkan segala yang diidzinkan Allah.Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus: (Ibadah) yang umum ialah segala ‘amalan yang diidzinkan Allah (Ibadah) yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian perinciannya, tingkah dan cara-caranya yang tertentu.(Himpunan Putusan Tarjih, hlm. 276).Dan session diakhiri dengan tuntunan Ibadah praktis seperti Wudlu ,tayammum dan Sholat sesuai tarjih Muhammadiyah.