Pentingnya Menyeimbangkan Urusan Dunia Dan Akhirat: Implementasi Theologi Al-Ma’un K.H Ahmad Dahlan
Gombong – 15/01/23 Pimpinan Ranting Aisiyah adakan kajian Islami tentang pentingnya menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat: Implementasi theologi Al-Ma’un K.H Ahmad Dahlan.
Kajian tersebut merupakan kegiatan rutin bulanan yang diselenggarakan dibawah tanggung jawaban Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pekuncen, adapun tempat pelaksanaannya berada di rumah Bp. Dadi Santoso, S.Kep, Ns. M.Kep. Selain kajian keislaman, agenda ini juga dibarengi dengan pengabdian masyarakat yang diikuti oleh 15 Mahasiswi KKN Universitas Muhammadiyah Gombong dengan program pengobatan Geratis.
Adapun pemateri pada kajian tersebut adalah Ust. Tian Khusni Akbar, S.Pd., M.Pd dosen AIK UNIMUGO, ia menyampaikan bahwa “Islam tidak hanya mengurus urusan ukhrowiyah semata, namun juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah atau urusan duniawiyah” sebagaimana yang tercantum dalam surat (Al-Qasas/28:77)
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ ﴿ ٧٧ ﴾ ( القصص/28: 77)
Terjemahan Kemenag 2019
- Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Dalam Ceramahnya ia juga menyampaikan teladan K.H Ahmad Dahlan dalam proses dakwahnya, diantanya adalah bagaima ia mengajarkan isi kandungan surat Al Ma’un, sebagai berikut, dikutip dari SALAM: Jurnal Sosial & Budaya Syar’i, pada dasarnya, teologi Al-Maun yang diajarkan KH Ahmad Dahlan berisi tuntutan supaya umat Islam tidak hanya berhenti pada praktik-praktik ritual keagamaan saja dalam menjalankan syariat agama, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan amal social. Selain itu, Surat ini juga mengajarkan bahwa praktik-praktik ritual keagamaan menjadi tidak ada artinya apabila para pelakunya tidak peduli dengan kondisi sekitar, sehingga kandungan dari surat ini dijadikan sebagai pilar-pilar kerja Muhammadiyah.