Hifdzul Lisan Sebagai Upaya Menjaga Hati, Fikiran Dan Perbuatan

Adab dan Akhlak

 

Ditulis Oleh: Tian Khusni Akbar

Bertutur kata yang baik atau menjaga lisan merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang muslim, selain menjadi kewajiban, menjaga lisan merupakan tanggung jawab moral yang harus di emban oleh setiap manusia. Hal tersebut merupakan sebuah upaya dalam membentengi diri dari (penyakit hati) ghibah, namimah, maupun fitnah. Karena pada hakikatnya apa yang dikeluarkan oleh lisan merupakan hasil dari olah rasa dan fikir manusia. Maka apabila manusia mampu menjaga hati maka lisanpun akan terjaga dari perkataan yang buruk.

Lalu mengapa semakin kesini kita mudah menemukan orang-orang yang belum mampu menjaga lisannya dalam bertutur kata dengan santun, baik secara langsung maupun melalui media social?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu diperlukan fikiran yang jernih dan dilandaskan pada Ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana kutipan ayat dan hadits berikut ini:

Allah SWT berfirman di dalam surat Al Ahzab 33/70-71:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ﴿٧٠ ﴾  يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا ﴿٧١ ﴾ ( الاحزاب/33: 70-71)

Terjemahan Kemenag 2019

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar. (Al-Ahzab/33:70-71).  

Kemudian di dalam surat Al-Hujurat/49 : 12 juga dijelaskan tentang himbauan agar umat manusia senantiasa menjaga lisannya, Adapun kutipan ayatnya sebagai berikut:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ﴿١٢ ﴾ ( الحجرٰت/49: 12)

Terjemahan Kemenag 2019

  1. Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (Al-Hujurat/49:12)

Senada dengan hal tersebut, Nabi Muhammad SAW beliau bersabda sebagai berikut :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Artinya : Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari ayat dan hadits di atas tentu banyak sekali perintah yang Allah SWT dan Rosul Muhammad SAW perintahkan kepada umat manusia, yang pertama adalah agar manusia senantiasa memiliki rasa husnudzon (berprasangka baik kepada seluruh ciptaan Allah SWT), kedua adalah dengan bertutur kata yang baik Allah akan berikan baginya kebaikan dan ampunan dosa, ketiga adalah menjahui dari perkara yang menjadikan hati kita mati diantaranya adalah (menggunjing/membicarakan orang lain dan mencari kesalahan orang lain), keempat adalah apabila kita tidak mampu untuk berkata baik maka diam lebih baik bagi kita.

Demikianlah dasar perintah atau urgensi bagi manusia untuk bertutur kata dengan baik, maka apabila kita mampu mengapilikasikan di dalam kehidupan kita maka secara tidak langsung hati, pikiran, perbuatan kita akan terjaga dari perkara-perkara yang tercela, sebagaimana yang disebutkan pada ayat dan hadits di atas.

Semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjaga tutur kata kita dalam setiap aktifitas, baik didalam lingkungan belajar maupun dilingkungan social. Amin ya robbal alamin

Naskah Ini ditulis dari uraian kultum yang disampaikan oleh Ust. Puji Handoko, S.Ag., M.Pd pada saat apel pagi pada 06/03/2023 pukul 07.30 di halaman Universitas Muhammadiyah Gombong.